Pengaruh Media Sosial Pada Generasi Millenial
Oleh: Sri Wahyuni *)
Di zaman yang semakin canggih ini, dimana teknologi-teknologi digital kontemporer hadir untuk menunjang keefisienan serta keefektifan hidup masyarakat merupakan sebuah asset dan bukti bahwa masyarakat telah mengalami peradaban yang signifikan dari abad ke abad menuju generasi yang lebih dari sebelumnya. Hal ini semakin berkembang dengan cepat dan dengan daya saing yang sangat berat, saat negara-negara maju penguasa teknologi berlomba-lomba untuk menciptakan teknologi yang canggih. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh Revolusi Industri yang sudah mencapai 4.0 dimana dapat dikatakan bahwa robot sudah mulai menguasai manusia, meski manusia yang membuatnya.
Berbicara tentang kecanggihan teknologi memang tak ada habisnya. Seperti revolusi industri, munculnya gadget atau telepon genggam yang dulu awalnya hanya dapat digunakan untuk menelfon, untuk mengirim pesan pendek atau sms, kini sudah berevolusi sehingga dapat digunakan untuk hal lain juga seperti bermain game online, chatting dalam dunia maya lewat media sosial, dan lain sebagainya.
Media Sosial
Media sosial merupakan sebuah media dunia maya yang menghubungkan komunikasi jarak jauh antarorang ke orang, orang ke kelompok, atau kelompok ke kelompok, tanpa bertemu secara langsung. Masyarakat yang berada serta pemerhati dalam dunia maya ini biasa disebut sebagai netizen. Media-media yang masuk dalam kategori ini antara lain, whatsapp, twitter, facebook, line, instagram, youtube, dan lain sebagainya. Dengan media sosial ini suatu peristiwa atau berita akan mudah tersebar dengan luas dan cepat. Hal ini tak dapat dipungkiri karna hampir dari seluruh masyarakat yang ada di dunia ini menggunakan fitur-fitur tersebut dalam sehari-hari, baik untuk sekedar sebagai media komunikasi ataupun media dalam bekerja.
Munculnya media sosial tersebut memang membawa dampak yang sangat besar tehadap kehidupan masyarakat dunia. Ditambah dengan dominasi masyarakat yang hidup sekarang adalah generasi millenial. Yaitu masyarakat yang lahir mulai tahun 1900-an. Yang diyakini juga oleh para pakar sosial masyarakat adalah generasi masyarakat yang serba kritis terhadapat sesuatu, berpengetahuan yang luas dan ingin selalu maju, namun juga mudah tergoda oleh sesuatu yang dirasa trending. Sikap-sikap itulah yang kemudian menimbulkan suatu tindakan hasil dari media sosial.
Pengaruh Media Sosial
Secara garis besar media sosial memiliki pengaruh positif serta negatif terhadap generasi millenial. Pengaruh-pengaruh tersebut merupakan hasil suatu tindakan yang dilakukan baik ternilai baik atau buruk oleh orang lain, negara, atau agama. Berikut pengaruh positif media sosial terhadap generasi millenial antara lain:
Pertama, media sosial membawa pengaruh positif dalam hubungan jarak jauh, hal ini karena melalui media social, pengiriman suatu berita atau pesan dapat dikirim secara cepat dalam hitungan detik saja, meski jarak nyatanya sangat jauh. Hal ini juga merupakan salah satu fungsi utama adanya media sosial. Dengan adanya media sosial ini memberikan kemudahan kepada generasi millenial untuk berinteraksi serta menjalin hubungan dengan orang-orang luar daerah ataupun negara. Sehingga mereka dapat dengan mudah juga untuk mengetahui info-info yang mereka butuhkan tanpa biaya yang mahal. Karena salah satu keunggulan pula dari media sosial adalah murahnya biaya yang dibayarkan.
Kedua, munculnya media sosial membuka peluang bisnis bagi masyarakat. Sudah mewabah dalam media social tentang iklan-iklan produk atau jasa-jasa tertentu. Hal ini merupakan suatu peluang bisnis bagi masyarakat yang ingin memasarkan produk atau jasanya ke semua orang bahkan seluruh masyarakat dunia. Hal ini karena media sosial mencakup dunia yang tak memiliki batasan. Lewat media sosial ini jugalah, diharapkan para pengangguran akan dapat berpeluang kerja, sehingga perkembangan ekonomi akan terus membaik dari sebelumnya.
Ketiga, media sosial juga berdampak terhadap popularitas atau menjunjung status sosial seseorang. Mengapa demikian, karena selain ajang untuk komunikasi, media social juga digunakan untuk ajang unjuk bakat atau skill. Lewat video-video atau foto yang di upload dalam media social dapat menumbuhkan rasa semangat berkarya, berkreatif, dan inovatif. Semakin banyak orang yang membuat konten yang sama, maka akan muncul rasa bersaing diantara mereka dalam hal baik. Inilah yang kemudian memunculkan suatu dorongan terhadap seseorang untuk selalu berkarya, karena lewat karyanya juga ia akan dikenal oleh orang banyak. Selain popularitas yang didapat, seseorang juga dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah dengan karyanya tersebut.
Pengaruh positif yang keempat, yakni akibat dari merabahnya media sosial, itu dijadikan sebagai ajang berbagi atau beramal. Dalam kehidupan social, saling membantu antar sesama merupakan perbuatan baik dan bernilai ibadah. Peristiwa-peristiwa yang terjadi baik oleh faktor alam ataupun non alam yang mengancam manusia menyebabkan sifat manusiawi antar manusia muncul. Adanya media social membuat hal sedemikian mudah tersebar dengan luas. Donasi-donasi yang diberikan pun dapat dihimpun dengan cepat dan dapat disalurkan dengan segera.
Selain pengaruh-pengaruh yang berdampak positif, media sosial juga mempunyai pengaruh negatif terhadap generasi millenial. Pengaruh negatif ini dapat terpicu karena adanya salah tindakan dalam menggunakan media sosial, kurang pahamnya bahaya media sosial, serta sikap selalu menerima terhadap berita yang tersebar. Berikut dampak negatif dari media sosial, antara lain:
Pertama, media sosial dijadikan sebagai media dalam aksi kejahatan atau yang lebih sering dikenal sebagai cyber chrime. Kejahatan-kejahatan yang terjadi dalam dunia maya lewat media social ini, biasanya seperti penculikan, penipuan, perdagangan illegal, dan lain sebagainya. Hal ini mudah terjadi ketika seseorang dengan mudah percaya terhadap sesuatu yang ada dalam media sosial tanpa menelaah serta menyaringnya terlebih dahulu, apakah hal tersebut benar atau salah? minimnya pengetahuan masyarakat serta sosialisasi akan bahaya media sosial merupakan faktor penyebab terjadinya kejahatan-kejahatan tersebut. Banyaknya korban dalam cyber chrime ini dianjurkan kepada masyarakat untuk selalu mawas diri baik terhadap diri sendiri ataupun keluarga dan kerabat. Sehingga kejahatan ini tak terulang kembali dalam masyarakat.
Kedua, media sosial menciptakan budaya baru, yakni budaya phubbing. Budaya phubbing merupakan budaya acuh tak acuh terhadap sekitar karena lebih terfokus pada gadget yang berada dalam genggaman. Kegiatan ini sangat mudah dijumpai pada kehidupan sosial masyarakat, apalagi ketika dalam acara berkumpul bersama. Interaksi secara langsung kini sudah mulai ditinggalkan dan beralih berinteraksi lewat media sosial. Yang dirasa lebih seru dan menyenangkan. Padahal tanpa disadari, kurangnya interaksi secara langsung pada seseorang juga akan mempengaruhi psikis seseorang.
Ketiga, media sosial dijadikan sebagai ajang bullying. Perilaku bullying sudah bukan merupakan rahasia individu lagi, hal ini sudah tidak hanya terjadi lagi dalam kehidupan nyata, namun juga dalam dunia maya. Fakta yang terjadi di lapangan, bahwa bullying dalam dunia maya memberikan pengaruh yang lebih luar biasa terhadap psikis seseorang. Hal ini karena bullying dalam dunia maya dapat dilihat oleh siapa saja, serta dapat dikomentari oleh siapa saja juga. Dilansir juga karena hal ini bersifat global dan umum. Korban dari bullying sendiri biasanya akan menjadi pribadi yang minder dan akan susah pula untuk menjalin pertemanan dengan orang lain. Hal terparah yang dapat terjadi karena bullying ini adalah sakit jiwa bagi korban atau bahkan bunuh diri karena sangat malunya korban terhadap apa yang terjadi pada dirinya.
Demikian beberapa pengaruh-pengaruh media sosial terhadap generasi millenial. Sebagai generasi yang hidup mudah dengan kecukupan dan kecanggihan teknologi, maka bersikaplah bijak dalam menggunakan media sosial. Karena dengan sikap bijak, dianggap mampu untuk menyikapi mana yang diprioritaskan dalam kehidupan. Apakah kehidupan maya lebih penting dalam kehidupan nyata? ataukah sebaliknya? Peran keluarga serta lingkungan merupakan hal yang sangat mempengaruhi generasi millenial dalam bertingkah lak. Oleh sebab itu, mari bersama-sama untuk menjadi pribadi yang baik dalam bermasyarakat sehingga mampu mengajarkan serta memberikan contoh yang baik pada generasi selanjutnya.
“Media sosial itu mati, karena teman berbicara terasyik adalah mereka yang sama-sama bernafas dan menghirup udara yang sama”.
Penulis: Sri Wahyuni
Mahasiswi Tadris IPS IAIN Ponorogo
Di zaman yang semakin canggih ini, dimana teknologi-teknologi digital kontemporer hadir untuk menunjang keefisienan serta keefektifan hidup masyarakat merupakan sebuah asset dan bukti bahwa masyarakat telah mengalami peradaban yang signifikan dari abad ke abad menuju generasi yang lebih dari sebelumnya. Hal ini semakin berkembang dengan cepat dan dengan daya saing yang sangat berat, saat negara-negara maju penguasa teknologi berlomba-lomba untuk menciptakan teknologi yang canggih. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh Revolusi Industri yang sudah mencapai 4.0 dimana dapat dikatakan bahwa robot sudah mulai menguasai manusia, meski manusia yang membuatnya.
Berbicara tentang kecanggihan teknologi memang tak ada habisnya. Seperti revolusi industri, munculnya gadget atau telepon genggam yang dulu awalnya hanya dapat digunakan untuk menelfon, untuk mengirim pesan pendek atau sms, kini sudah berevolusi sehingga dapat digunakan untuk hal lain juga seperti bermain game online, chatting dalam dunia maya lewat media sosial, dan lain sebagainya.
Media Sosial
Media sosial merupakan sebuah media dunia maya yang menghubungkan komunikasi jarak jauh antarorang ke orang, orang ke kelompok, atau kelompok ke kelompok, tanpa bertemu secara langsung. Masyarakat yang berada serta pemerhati dalam dunia maya ini biasa disebut sebagai netizen. Media-media yang masuk dalam kategori ini antara lain, whatsapp, twitter, facebook, line, instagram, youtube, dan lain sebagainya. Dengan media sosial ini suatu peristiwa atau berita akan mudah tersebar dengan luas dan cepat. Hal ini tak dapat dipungkiri karna hampir dari seluruh masyarakat yang ada di dunia ini menggunakan fitur-fitur tersebut dalam sehari-hari, baik untuk sekedar sebagai media komunikasi ataupun media dalam bekerja.
Munculnya media sosial tersebut memang membawa dampak yang sangat besar tehadap kehidupan masyarakat dunia. Ditambah dengan dominasi masyarakat yang hidup sekarang adalah generasi millenial. Yaitu masyarakat yang lahir mulai tahun 1900-an. Yang diyakini juga oleh para pakar sosial masyarakat adalah generasi masyarakat yang serba kritis terhadapat sesuatu, berpengetahuan yang luas dan ingin selalu maju, namun juga mudah tergoda oleh sesuatu yang dirasa trending. Sikap-sikap itulah yang kemudian menimbulkan suatu tindakan hasil dari media sosial.
Pengaruh Media Sosial
Secara garis besar media sosial memiliki pengaruh positif serta negatif terhadap generasi millenial. Pengaruh-pengaruh tersebut merupakan hasil suatu tindakan yang dilakukan baik ternilai baik atau buruk oleh orang lain, negara, atau agama. Berikut pengaruh positif media sosial terhadap generasi millenial antara lain:
Pertama, media sosial membawa pengaruh positif dalam hubungan jarak jauh, hal ini karena melalui media social, pengiriman suatu berita atau pesan dapat dikirim secara cepat dalam hitungan detik saja, meski jarak nyatanya sangat jauh. Hal ini juga merupakan salah satu fungsi utama adanya media sosial. Dengan adanya media sosial ini memberikan kemudahan kepada generasi millenial untuk berinteraksi serta menjalin hubungan dengan orang-orang luar daerah ataupun negara. Sehingga mereka dapat dengan mudah juga untuk mengetahui info-info yang mereka butuhkan tanpa biaya yang mahal. Karena salah satu keunggulan pula dari media sosial adalah murahnya biaya yang dibayarkan.
Kedua, munculnya media sosial membuka peluang bisnis bagi masyarakat. Sudah mewabah dalam media social tentang iklan-iklan produk atau jasa-jasa tertentu. Hal ini merupakan suatu peluang bisnis bagi masyarakat yang ingin memasarkan produk atau jasanya ke semua orang bahkan seluruh masyarakat dunia. Hal ini karena media sosial mencakup dunia yang tak memiliki batasan. Lewat media sosial ini jugalah, diharapkan para pengangguran akan dapat berpeluang kerja, sehingga perkembangan ekonomi akan terus membaik dari sebelumnya.
Ketiga, media sosial juga berdampak terhadap popularitas atau menjunjung status sosial seseorang. Mengapa demikian, karena selain ajang untuk komunikasi, media social juga digunakan untuk ajang unjuk bakat atau skill. Lewat video-video atau foto yang di upload dalam media social dapat menumbuhkan rasa semangat berkarya, berkreatif, dan inovatif. Semakin banyak orang yang membuat konten yang sama, maka akan muncul rasa bersaing diantara mereka dalam hal baik. Inilah yang kemudian memunculkan suatu dorongan terhadap seseorang untuk selalu berkarya, karena lewat karyanya juga ia akan dikenal oleh orang banyak. Selain popularitas yang didapat, seseorang juga dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah dengan karyanya tersebut.
Pengaruh positif yang keempat, yakni akibat dari merabahnya media sosial, itu dijadikan sebagai ajang berbagi atau beramal. Dalam kehidupan social, saling membantu antar sesama merupakan perbuatan baik dan bernilai ibadah. Peristiwa-peristiwa yang terjadi baik oleh faktor alam ataupun non alam yang mengancam manusia menyebabkan sifat manusiawi antar manusia muncul. Adanya media social membuat hal sedemikian mudah tersebar dengan luas. Donasi-donasi yang diberikan pun dapat dihimpun dengan cepat dan dapat disalurkan dengan segera.
Selain pengaruh-pengaruh yang berdampak positif, media sosial juga mempunyai pengaruh negatif terhadap generasi millenial. Pengaruh negatif ini dapat terpicu karena adanya salah tindakan dalam menggunakan media sosial, kurang pahamnya bahaya media sosial, serta sikap selalu menerima terhadap berita yang tersebar. Berikut dampak negatif dari media sosial, antara lain:
Pertama, media sosial dijadikan sebagai media dalam aksi kejahatan atau yang lebih sering dikenal sebagai cyber chrime. Kejahatan-kejahatan yang terjadi dalam dunia maya lewat media social ini, biasanya seperti penculikan, penipuan, perdagangan illegal, dan lain sebagainya. Hal ini mudah terjadi ketika seseorang dengan mudah percaya terhadap sesuatu yang ada dalam media sosial tanpa menelaah serta menyaringnya terlebih dahulu, apakah hal tersebut benar atau salah? minimnya pengetahuan masyarakat serta sosialisasi akan bahaya media sosial merupakan faktor penyebab terjadinya kejahatan-kejahatan tersebut. Banyaknya korban dalam cyber chrime ini dianjurkan kepada masyarakat untuk selalu mawas diri baik terhadap diri sendiri ataupun keluarga dan kerabat. Sehingga kejahatan ini tak terulang kembali dalam masyarakat.
Kedua, media sosial menciptakan budaya baru, yakni budaya phubbing. Budaya phubbing merupakan budaya acuh tak acuh terhadap sekitar karena lebih terfokus pada gadget yang berada dalam genggaman. Kegiatan ini sangat mudah dijumpai pada kehidupan sosial masyarakat, apalagi ketika dalam acara berkumpul bersama. Interaksi secara langsung kini sudah mulai ditinggalkan dan beralih berinteraksi lewat media sosial. Yang dirasa lebih seru dan menyenangkan. Padahal tanpa disadari, kurangnya interaksi secara langsung pada seseorang juga akan mempengaruhi psikis seseorang.
Ketiga, media sosial dijadikan sebagai ajang bullying. Perilaku bullying sudah bukan merupakan rahasia individu lagi, hal ini sudah tidak hanya terjadi lagi dalam kehidupan nyata, namun juga dalam dunia maya. Fakta yang terjadi di lapangan, bahwa bullying dalam dunia maya memberikan pengaruh yang lebih luar biasa terhadap psikis seseorang. Hal ini karena bullying dalam dunia maya dapat dilihat oleh siapa saja, serta dapat dikomentari oleh siapa saja juga. Dilansir juga karena hal ini bersifat global dan umum. Korban dari bullying sendiri biasanya akan menjadi pribadi yang minder dan akan susah pula untuk menjalin pertemanan dengan orang lain. Hal terparah yang dapat terjadi karena bullying ini adalah sakit jiwa bagi korban atau bahkan bunuh diri karena sangat malunya korban terhadap apa yang terjadi pada dirinya.
Demikian beberapa pengaruh-pengaruh media sosial terhadap generasi millenial. Sebagai generasi yang hidup mudah dengan kecukupan dan kecanggihan teknologi, maka bersikaplah bijak dalam menggunakan media sosial. Karena dengan sikap bijak, dianggap mampu untuk menyikapi mana yang diprioritaskan dalam kehidupan. Apakah kehidupan maya lebih penting dalam kehidupan nyata? ataukah sebaliknya? Peran keluarga serta lingkungan merupakan hal yang sangat mempengaruhi generasi millenial dalam bertingkah lak. Oleh sebab itu, mari bersama-sama untuk menjadi pribadi yang baik dalam bermasyarakat sehingga mampu mengajarkan serta memberikan contoh yang baik pada generasi selanjutnya.
“Media sosial itu mati, karena teman berbicara terasyik adalah mereka yang sama-sama bernafas dan menghirup udara yang sama”.
Penulis: Sri Wahyuni
Mahasiswi Tadris IPS IAIN Ponorogo
1 komentar:
https://www.okeynotes.com
MEDIA SOSIAL TERPOPULER DI INDONESIA.
DAFTAR GRATIS
Install Android/Hp anda:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wOKEYNOTES_8961692
Post a Comment