Pengertian Belajar dan Hasil Belajar
Batasan tentang pengertian belajar yang dikemukakan para
ahli tidak sama. Hal ini disebabkan karena perbedaan sudut pandang
masing-masing. Namun perbedaan tersebut tidak menyebabkan pertentangan,
melainkan saling melengkapi. Hal ini menunjukkan luasnya aspek yang dibahas
erat hubungannya dengan belajar.
Belajar merupakan proses penting bagi perilaku manusia
mencakup segala sesuatu yang dipikirkan maupun yang dikerjakan. Belajar
memegang peranan penting dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan,
tujuan, kepribadian, bahkan persepsi manusia.
Belajar merupakan suatu proses yang didalamnya melibatkan
berbagai unsur yang saling berkaitan sehingga menghasilkan perubahan tingkah
laku. Unsur-unsur yang ada pada proses belajar antara lain, pembelajaran,
rangsangan, memori dan respon.
Konsep belajar, seperti yang dikutip dalam
Buku Psikologi Beajar, telah banyak didefinisikan
oleh para pakar psikologi diantaranya:
Menurut Gagne and Berliner, belajar merupakan proses dimana
suatu organisme merubah perilakunya karena hasil dari pengalaman.
Menurut Motgan et.al., belajar merupakan perubahan
relatif permanen yang terjadi karena belajar praktik atau pengalaman.
Menurut Salvin, belajar merupakan perubahan
individu yang disebabkan oleh pengalaman.
Dari batasan belajar yang dikemukakan oleh pakar
psikologis diatas, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut:
Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan berupa
tindakan-tindakan baik tampak oleh mata maupun yang tidak tampak sehingga
diperoleh pengetahuan baru.
Belajar merupakan suatu usaha untuk mencapai perubahan
dalam tingkah laku, dimana perubahan ini terjadi melalui latihan dan
pengalaman.
Menurut Hamalik (2001) ciri-ciri belajar ada tiga yakni 1) belajar berbeda dengan
kematangan, 2) belajar dibedakan dari perubahan fisik dan mental, dan 3) belajar yang relatif
Hasil belajar merupakan perilaku yang diperoleh
pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan
perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Oleh
karena itu apabila pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka
perubahan perilaku harus dicapai oleh pembelajar setelah melaksanakan aktivitas
pembelajaran (Anni dkk., 2004).
Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan
dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan
tingkah lakunya, ketrampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya,
daya penerimaan dan lain-lain aspek yang ada pada indivudu (Sudjana, 2009).
Tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat dikategorikan
menjadi tiga bidang yakni bidang kognitif (penguasaan intelektual), bidang
afektif (berhubungan dengan sikap) serta bidang psikomotorik
(kemampuan/ketrampilan bertindak atau perilaku). Ketiganya tidak berdiri
sendiri tetapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan bahkan membentuk
hubungan hirarki.
Referensi:
Anni C. T., Rifa’i A., Purwanto E., Purnomo
D., 2004, Psikologi Belajar, Semarang, UPT MKK UNNES
Hamalik O., 2001, Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, Bandung, Tarsito
Sudjana N., 2004, Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar, Bandung, PT. Remaja Rosdyakarya