Konsep Geografi Kontemporer
Geografi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari fenomena keruangan fisik dan manusia dipermukaan bumi, berupa
persamaan dan perbedaannya, serta interaksi antara manusia dengan lingkungan
kehidupannya berdasarkan pendekatan keruangan, ekologis, dan kompleks
kewilayahan (Suharyono dan Amien, 1994; Peet, 1998). Kajian geografi sebagai
ilmu keruangan terfokus pada fenomena ruang permukaan bumi yang disusun oleh
geosfer. Tema keruangan meliputi lokasi, wilayah, hubungan manusia dan bumi,
proses, serta tempat (Christopherson, 2006). Fenomena geosfer yang membentuk
geosistem meliputi litosfer, atmosfer, hidrosfer, serta biosfer yang terdiri
dari pedosfer dan antroposfer menjadi objek material dalam geografi (Bintarto,
1988; Christopherson, 2006; Holloway, 2006).
Pendekatan utama dalam kajian geografi
berbasis pada tiga pendekatan, yaitu keruangan, ekologis, dan kompleks
kewilayahan (Hagget, 2001). Pendekatan ini merupakan objek formal untuk kajian
geografi, karena objek material geografi juga dipelajari oleh ilmu lain
(Sutanto, 1994). Hagget (2001) dan Yunus (2010) lebih lanjut menjelaskan
pendekatan geografi seperti uraian berikut. Pendekatan keruangan merupakan
analisis yang menekankan pada perbedaan antara ruang dan eksistensi ruang
sebagai wadah untuk mengakomodasikan kegiatan manusia dalam menjelaskan
fenomena geosfer. Pendekatan ekologis merupakan analisis yang menekankan pada
hubungan antara manusia sebagai makhluk berbudidaya beserta aktivitasnya dengan
lingkungan tempat keberadaannya. Pendekatan kompleks kewilayahan merupakan
analisis yang menekankan pada integrasi pendekatan keruangan dan ekologis dalam
suatu ruang muka bumi yang memiliki keterkaitan dengan ruang muka bumi lainnya.
Menurut Strahler dan Strahler (2006) geografi
secara sistematis dibagi dalam dua kelompok besar yaitu geografi fisik dan
geografi manusia. Geografi fisik didefinisikan sebagai studi distribusi dan
saling hubungan fenomena-fenomena alami dari litosfer, atmosfer, hidrosfer, dan
biosfer (Slaymaker dan Spencer, 1998). Menurut Blij dan Muller (1993), geografi
fisik tidak hanya sekedar mempelajari kondisi fisik permukaan bumi, akan tetapi
mencakup studi tentang tanah, lautan, atmosfer, batuan, air, vegetasi, dan
binatang. Lima bidang besar geografi fisik meliputi klimatologi, geomorfologi,
geografi pesisir dan kelautan, geografi tanah, dan biogeografi, sementara itu
sumberdaya air dan penilaian bencana merupakan bidang terapan yang penting bagi
geografi fisik (Strahler dan Strahler, 2006).
Geografi manusia merupakan studi tentang aktivitas
manusia di permukaan bumi dalam kaitannya dengan lingkungan (Gregory et al.,
2009). Lebih lanjut dijelaskan bahwa cabang-cabang ilmu geografi manusia antara
lain geografi penduduk, geografi sosial, geografi ekonomi, geografi politik,
geografi permukiman, geografi perkotaan, geografi perdesaan, geografi sumberdaya,
dll. Hubungan manusia dan alam meliputi deterministik atau environmentalist, probabilistik,
dan possibilistik. Hubungan manusia dengan lingkungan sangat terkait dengan perilaku
manusia (human behaviour), kondisi fisik (physical condition), kondisi
sosial ekonomi (socio economic condition), dan teknologi (Witherick et.al., 2001). Ilmu geografi manusia sangat dinamis, terkait
dengan paradigma yang dipakai, konsepsi tentang ruang, tingkatan analisis, dan
pemanfaatan peta.
Uraian diatas memperjelas posisi keilmuan
geografi yang berorientasi pada manusia sebagai makhluk berbudidaya didalam
ruang permukaan bumi yang kehidupannya berinteraksi dengan komponen biotik
maupun abiotik. Interaksi antara manusia dengan komponen geosfer lainnya
sangatlah kompleks, sehingga kajian secara komprehensif sulit dilakukan. Oleh
karena itu kajian geografi perlu batasan tingkat kedalaman kajian yang tergantung
dari skala ruang dan jumlah komponen geosfer yang dikaji.
*)
Sebagian besar tulisan ini dikutip dari Disertasi Bapak Nugroho Hari Purnomo
dengan judul “Resiko Bencana Longsorlahan pada Lahan Pertanian di Wilayah
Kompleks Gunungapi Strato Kuarter Arjuno Jawa Timur” Fakultas Geografi UGM
2012.
0 komentar:
Post a Comment