Prinsip-Prinsip Dasar Peta Dan Pemetaan
Prinsip-Prinsip Dasar Peta Dan Pemetaan - Peta merupakan gambaran permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala. Dewasa ini peta tidak hanya dimanfaatkan pada bidang geografi saja, melainkan digunakan juga pada bidang kedokteran, teknik sipil, perencanaan wilayah dan kota, ekonomi, sosial, pendidikan, dan masih banyak lagi.
Peta skala detail/besar kisaran antara 1:5000 sampai 1:25.000. Peta dengan skala detail tersebut biasa digunakan untuk pemetaan tanah, lahan pertanian, dan peta rupa bumi indonesia (RBI). Peta dengan skala sedang 1:50.000 sampai 1:250.000 biasa digunakan untuk peta wilayah yang relatif luas, seperti peta kecamatan, peta kabupaten/kota, peta daerah aliran sungai (DAS), dll. Peta skala 1:500.000 atau 1:1.000.000 merupakan peta skala kecil, yang sering digunakan untuk memetakan wilayah yang lebih luas, seperti wilayah provinsi, peta nasional, peta laut, dll.
Peta terbagi kedalam 2 kategori utama, yaitu peta umum/topografi dan peta khusus/tematik. Peta umum berisi informasi yang bersifat umum, yaitu peta-peta dasar seperti peta rupa bumi indonesia. Informasi batas administratif, garis kontur, jalan transportasi, luas kecamatan, lahan permukiman dan lahan pertanian, dll ada dalam peta topografi. Sedangkan peta khusus atau peta tematik merupakan peta yang berisi informasi khusus pada topik/tema tertentu. Seperti peta penggunaan lahan, peta curah hujan, peta bentuklahan, peta jenis tanah, peta geologi, dll.
Komponen peta adalah bagian-bagian penting yang harus ada dalam peta. Jika salah satu atau lebih bagian peta tidak ada, misal judul, maka peta disebut sebagai peta buta, artinya peta tersebut tidak memberikan informasi yang valid atau peta yang bermasalah atau peta yang tidak bisa dijadikan sumber rujukan/referensi.
Adapun komponen peta adalah sebagai berikut:
1.Judul peta
2.Skala (angka/batang)
3.Arah utara/orientasi
4.Garis tepi
5.Legenda
6.Garis lintang bujur astronomis (koordinat UTM/Geografis)
7.Insert peta
8.Sumber peta
9.Pembuat peta
10.Isi peta
11.Layout peta
12.Lattering/tata tulis
13.Tata warna
14.Simbol
15.dan lain-lain.
Fungsi dan kegunaan peta ada banyak sekali, diantaranya sebagai berikut:
1.Informasi spasial suatu daerah
2.Riset penelitian tugas akhir (TA, skripsi, tesis, disertasi)
3.Kondisi pra dan pasca bencana di suatu daerah
4.Informasi cuaca dan musim serta iklim
5.Pemetaan daerah rawan bencana (tsunami, tanah longsor, kekeringan, dll)
6.Perencanaan tapak perumahan
7.Rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) kabupaten/kota/provinsi/nasional
8.Potensi sumber daya alam (emas, batu bara, minyak bumi, nikel, dll)
9.Dan masih banyak lagi.
Demikian informasi yang bisa dishare di blog sahabat geografi mengenai prinsip dasar peta dan pemetaan, semoga bisa bermanfaat untuk sahabat semua yang sedang mencari dan membutuhkan informasi ini. Jika postingan diatas belum lengkap, saudara bisa mendownload disini bahan ajar atau media pembelajaran dengan materi peta dan pemetaan yang sudah admin tulis beberapa waktu yang lalu saat mengikuti tes microteaching penerimaan tenaga pendidik di instansi tertentu. Semoga bisa bermanfaat.
Referensi:
Juhadi dan Dewi Liesnoor Setiyowati, 2001, Desain dan Komposisi Peta Tematik, Semarang, Jurusan Geografi FIS UNNES
Lukman Aiz dan Ridwan said, 1985, Peta Tematik, Bandung, Jurusan Teknik Geodesi Fakultas Teknik dan Perencanaan ITB
Suwarjono dan Mas Sukotjo, 1993, Pengetahuan Peta, Yogyakarta, Fakultas Geografi UGM
Peta skala detail/besar kisaran antara 1:5000 sampai 1:25.000. Peta dengan skala detail tersebut biasa digunakan untuk pemetaan tanah, lahan pertanian, dan peta rupa bumi indonesia (RBI). Peta dengan skala sedang 1:50.000 sampai 1:250.000 biasa digunakan untuk peta wilayah yang relatif luas, seperti peta kecamatan, peta kabupaten/kota, peta daerah aliran sungai (DAS), dll. Peta skala 1:500.000 atau 1:1.000.000 merupakan peta skala kecil, yang sering digunakan untuk memetakan wilayah yang lebih luas, seperti wilayah provinsi, peta nasional, peta laut, dll.
Contoh Layout Peta Tematik |
Peta terbagi kedalam 2 kategori utama, yaitu peta umum/topografi dan peta khusus/tematik. Peta umum berisi informasi yang bersifat umum, yaitu peta-peta dasar seperti peta rupa bumi indonesia. Informasi batas administratif, garis kontur, jalan transportasi, luas kecamatan, lahan permukiman dan lahan pertanian, dll ada dalam peta topografi. Sedangkan peta khusus atau peta tematik merupakan peta yang berisi informasi khusus pada topik/tema tertentu. Seperti peta penggunaan lahan, peta curah hujan, peta bentuklahan, peta jenis tanah, peta geologi, dll.
contoh peta penggunaan lahan kota cirebon |
Komponen peta adalah bagian-bagian penting yang harus ada dalam peta. Jika salah satu atau lebih bagian peta tidak ada, misal judul, maka peta disebut sebagai peta buta, artinya peta tersebut tidak memberikan informasi yang valid atau peta yang bermasalah atau peta yang tidak bisa dijadikan sumber rujukan/referensi.
Adapun komponen peta adalah sebagai berikut:
1.Judul peta
2.Skala (angka/batang)
3.Arah utara/orientasi
4.Garis tepi
5.Legenda
6.Garis lintang bujur astronomis (koordinat UTM/Geografis)
7.Insert peta
8.Sumber peta
9.Pembuat peta
10.Isi peta
11.Layout peta
12.Lattering/tata tulis
13.Tata warna
14.Simbol
15.dan lain-lain.
Fungsi dan kegunaan peta ada banyak sekali, diantaranya sebagai berikut:
1.Informasi spasial suatu daerah
2.Riset penelitian tugas akhir (TA, skripsi, tesis, disertasi)
3.Kondisi pra dan pasca bencana di suatu daerah
4.Informasi cuaca dan musim serta iklim
5.Pemetaan daerah rawan bencana (tsunami, tanah longsor, kekeringan, dll)
6.Perencanaan tapak perumahan
7.Rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) kabupaten/kota/provinsi/nasional
8.Potensi sumber daya alam (emas, batu bara, minyak bumi, nikel, dll)
9.Dan masih banyak lagi.
Demikian informasi yang bisa dishare di blog sahabat geografi mengenai prinsip dasar peta dan pemetaan, semoga bisa bermanfaat untuk sahabat semua yang sedang mencari dan membutuhkan informasi ini. Jika postingan diatas belum lengkap, saudara bisa mendownload disini bahan ajar atau media pembelajaran dengan materi peta dan pemetaan yang sudah admin tulis beberapa waktu yang lalu saat mengikuti tes microteaching penerimaan tenaga pendidik di instansi tertentu. Semoga bisa bermanfaat.
Referensi:
Juhadi dan Dewi Liesnoor Setiyowati, 2001, Desain dan Komposisi Peta Tematik, Semarang, Jurusan Geografi FIS UNNES
Lukman Aiz dan Ridwan said, 1985, Peta Tematik, Bandung, Jurusan Teknik Geodesi Fakultas Teknik dan Perencanaan ITB
Suwarjono dan Mas Sukotjo, 1993, Pengetahuan Peta, Yogyakarta, Fakultas Geografi UGM
1 komentar:
Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
hanya di D*E*W*A*P*K / pin bb D87604A1
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)
Post a Comment