Permasalahan Pembelajaran IPS di Sekolah
Oleh: Nazilatur Rochmania *)
Dalam mengembangkan kemampuan siswa, pendidik harus mampu mengelola proses pembelajaran dengan baik. Proses pembelajaran yang baik dan berkualitas memiliki fungsi dan tujuan untuk mengaktifkan siswa di dalam kelas serta meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran. Pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas, apabila siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran di kelas, serta meningkatnya pemahaman siswa di dalam kelas. Untuk meningkatkan aktivitas dan pemahaman siswa di dalam kelas, maka perlu dibuat suatu rencana pembelajaran yang baik.
Pembelajaran IPS khususnya di sekolah dasar, menunjukan indikasi bahwa pola pembelajaran yang di kembangkan oleh guru cenderung bersifat teks book oriented, hanya memindahkan pengetahuan secara utuh yang ada di kepala guru kepada kepala murid. Akibatnya guru telah merasa mengajar dengan baik, namun pada kenyataannya murid tidak belajar.
Disamping itu pola pembelajaran yang demikian menyebabkan siswa jenuh, siwa tidak di ajarkan berpikir logis hanya mementingkan pemahaman dan hafalan. Hal ini yang membuat pelajaran ini kurang di gemari banyak siswa, pembelajaran IPS terkesan tidak menarik bagi siwa karena ruang lingkupnya yang luas. Sebagian siswa merasa stres dengan pembelajaran ini karena banyaknya materi yang harus di hafal, sehingga kemampuan berpikir logis, kemampuan mengingat dan konsentrasi jadi menurun. Siswa menganggap pelajaran IPS adalah pelajaran yang monoton dan kurang bervariasi, di perparah lagi sama cara guru yang mengajarkannya terlalu teoritis serta tidak menggunakan media pembelajaran.
Selain itu, kejenuhan dalam pembelajaran IPS akan membuat siswa kurang fokus dalam belajar. Ketika siswa jenuh, siswa lebih memilih hal-hal yang menurut mereka lebih menyenangkan, seperti mengobrol dengan temannya atau juga asik dengan imajinasinya sendiri. Hal seperti itu akan berpengaruh terhadap penguasaan materi pelajaran. Siswa tidak akan menyerap apa yang akan di paparkan oleh guru apa bila keadaan siswanya tidak dalam keadaan siap belajar.
Proses pembelajar yang menyenangkan merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang keberhasilan suatu pembelajaran karena ketika pembelajaran itu di lakukan dengan cara yang menyenangkan, maka materi yang di pelajari akan mudah di terima dan di mengerti dengan baik oleh siswa. Untuk mengatasi pembelajaran IPS agar tidak monoton dan lebih bervariasi, maka dapat di gunakan media pembelajaran. Tujuan penggunaan media pembelajaran tersebut adalah untuk memperjelas penyampaian materi pelajaran serta memfokuskan perhatian siswa terhadap materi pelajaran. Menciptakan suasana belajar yang variatif dan aktif sangatlah penting, oleh karenanya pemilihan strategi dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat merupakan salah satu kuncinya.
Ada beberapa hal yang di keluhkan oleh guru dalam proses pembelajaran IPS, misalkan fasilitas pendukung pembelajaran IPS yang tidak sesuai dengan kebutuhan, ketidaksiapan dari guru yang ada di sekolahnya untuk membelajarkan IPS secara modern melalui media yang canggih.
Dalam pembelajaran di kelas, guru IPS kurang menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan masih kurang menggunakan metode diskusi di dalam kelas. Ada beberapa metode pembelajaran yang harus divariasikan oleh guru di kelas, misalnya tanya jawab, kartu berpasangan, mind mapping dan lain sebagainya. Metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru sudah baik, namun masih kurang menggali kemampuan siswa untuk menemukan ide-ide baru dan berdiskusi.
Pembelajaran IPS yang masih jarang menggunakan kegiatan diskusi, bukan merupakan masalah utama dalam proses pembelajaran di kelas. Ada berbagai macam masalah yang sering dialami oleh guru IPS di dalam kelas, misalnya siswa belum aktif di dalam kelas yang ditandai dengan siswa jarang mengeluarkan pendapat maupun bertanya, siswa ribut sendiri bersama temannya saat proses pembelajaran, dan siswa belum aktif dalam kegiatan kelompok.
Jadi, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di sekolah, semua aspek harus berperan maksimal seperti kualitas guru yang harus maksimal untuk kenyamanan pembelajaran dan media-media yang bisa membantu pemahaman siswa terhadap materi yang di ajarkan.
*) Oleh: Nazilatur Rochmania
Mahasiswi Tadris IPS IAIN Ponorogo
Dalam mengembangkan kemampuan siswa, pendidik harus mampu mengelola proses pembelajaran dengan baik. Proses pembelajaran yang baik dan berkualitas memiliki fungsi dan tujuan untuk mengaktifkan siswa di dalam kelas serta meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran. Pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas, apabila siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran di kelas, serta meningkatnya pemahaman siswa di dalam kelas. Untuk meningkatkan aktivitas dan pemahaman siswa di dalam kelas, maka perlu dibuat suatu rencana pembelajaran yang baik.
Pembelajaran IPS khususnya di sekolah dasar, menunjukan indikasi bahwa pola pembelajaran yang di kembangkan oleh guru cenderung bersifat teks book oriented, hanya memindahkan pengetahuan secara utuh yang ada di kepala guru kepada kepala murid. Akibatnya guru telah merasa mengajar dengan baik, namun pada kenyataannya murid tidak belajar.
Disamping itu pola pembelajaran yang demikian menyebabkan siswa jenuh, siwa tidak di ajarkan berpikir logis hanya mementingkan pemahaman dan hafalan. Hal ini yang membuat pelajaran ini kurang di gemari banyak siswa, pembelajaran IPS terkesan tidak menarik bagi siwa karena ruang lingkupnya yang luas. Sebagian siswa merasa stres dengan pembelajaran ini karena banyaknya materi yang harus di hafal, sehingga kemampuan berpikir logis, kemampuan mengingat dan konsentrasi jadi menurun. Siswa menganggap pelajaran IPS adalah pelajaran yang monoton dan kurang bervariasi, di perparah lagi sama cara guru yang mengajarkannya terlalu teoritis serta tidak menggunakan media pembelajaran.
Selain itu, kejenuhan dalam pembelajaran IPS akan membuat siswa kurang fokus dalam belajar. Ketika siswa jenuh, siswa lebih memilih hal-hal yang menurut mereka lebih menyenangkan, seperti mengobrol dengan temannya atau juga asik dengan imajinasinya sendiri. Hal seperti itu akan berpengaruh terhadap penguasaan materi pelajaran. Siswa tidak akan menyerap apa yang akan di paparkan oleh guru apa bila keadaan siswanya tidak dalam keadaan siap belajar.
Proses pembelajar yang menyenangkan merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang keberhasilan suatu pembelajaran karena ketika pembelajaran itu di lakukan dengan cara yang menyenangkan, maka materi yang di pelajari akan mudah di terima dan di mengerti dengan baik oleh siswa. Untuk mengatasi pembelajaran IPS agar tidak monoton dan lebih bervariasi, maka dapat di gunakan media pembelajaran. Tujuan penggunaan media pembelajaran tersebut adalah untuk memperjelas penyampaian materi pelajaran serta memfokuskan perhatian siswa terhadap materi pelajaran. Menciptakan suasana belajar yang variatif dan aktif sangatlah penting, oleh karenanya pemilihan strategi dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat merupakan salah satu kuncinya.
Ada beberapa hal yang di keluhkan oleh guru dalam proses pembelajaran IPS, misalkan fasilitas pendukung pembelajaran IPS yang tidak sesuai dengan kebutuhan, ketidaksiapan dari guru yang ada di sekolahnya untuk membelajarkan IPS secara modern melalui media yang canggih.
Dalam pembelajaran di kelas, guru IPS kurang menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan masih kurang menggunakan metode diskusi di dalam kelas. Ada beberapa metode pembelajaran yang harus divariasikan oleh guru di kelas, misalnya tanya jawab, kartu berpasangan, mind mapping dan lain sebagainya. Metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru sudah baik, namun masih kurang menggali kemampuan siswa untuk menemukan ide-ide baru dan berdiskusi.
Pembelajaran IPS yang masih jarang menggunakan kegiatan diskusi, bukan merupakan masalah utama dalam proses pembelajaran di kelas. Ada berbagai macam masalah yang sering dialami oleh guru IPS di dalam kelas, misalnya siswa belum aktif di dalam kelas yang ditandai dengan siswa jarang mengeluarkan pendapat maupun bertanya, siswa ribut sendiri bersama temannya saat proses pembelajaran, dan siswa belum aktif dalam kegiatan kelompok.
Jadi, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di sekolah, semua aspek harus berperan maksimal seperti kualitas guru yang harus maksimal untuk kenyamanan pembelajaran dan media-media yang bisa membantu pemahaman siswa terhadap materi yang di ajarkan.
*) Oleh: Nazilatur Rochmania
Mahasiswi Tadris IPS IAIN Ponorogo
1 komentar:
Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
hanya di D*E*W*A*P*K / pin bb D87604A1
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)
Post a Comment