Pengertian Geomorfologi
Istilah geomorfologi
berasal dari bahasa Yunani, yaitu "geo" berarti bumi,
"morphe" berarti bentuk, "logos" berarti uraian atau
pembahasan. Geomorfologi
dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang bentuk-bentuk bumi, khususnya
bentuk-bentuk permukaan bumi.
Berbagai pengertian tentang geomorfologi
telah banyak dikemukakan oleh para ahli, antara lain: Lobeck (1939) mendifinisikan
geomorfologi sebagai studi tentang bentuklahan. Thornbury (1969)
mendifiniskan geomorfologi sebagai ilmu bentuklahan, baik bentuklahan yang ada
di darat maupun bentuklahan di dasar laut. Strahler (1969)
menjelaskan bahwa geomorfologi mendiskripsikan asal mula dan perkembangan
sistematis semua jenis bentuklahan, dan merupakan bagian utama geomorfologi fisik. Cooke and Dornkamp
(1974) mendifinisikan geomorfologi sebagai studi tentang bentuklahan, terutama
pada sifatnya, asal proses perkembangannya, dan materi penyusunya. Zuidam and Cancelado (1979) geomorfologi
adalah studi yang mendeskripsikan bentuklahan dan proses yang telah menyebabkan
pembentukannya dan menyelidiki hubungan bentuk dan proses tersebut dalam
susunan keruangannya. Verstappen (1983)
geomorfologi merupakan ilmu yang mempelajari bentuklahan pembentuk muka bumi,
baik di daratan maupun di dasar lautan dan menekankan pada proses pembentukan
dan perkembangan pada masa yang akan datang, serta konteksnya dengan
lingkungan.
Dari pengertian diatas,
dapat diinferensikan bahwa geomorfologi merupakan ilmu tentang bentuklahan, terutama tentang
sifat dasar, asal mula, proses-proses perkembangan,
dan komposisi materialnya Bentuklahan merupakan suatu kenampakan permukaan bumi dengan karakteristik bentuk khusus, yang
dapat dibedakan berdasarkan dominansi proses atau struktur tertentu dalam rangkaian perkembangannya.
Geomorfologi merupakan bagian dari studi
geografi fisik yang mana menguraikan tentang konsep, tenaga, proses, dan bentuk
lahan yang disebabkan oleh tenaga geomorfik. Permukaan bumi selalu
mengalami perubahan bentuk dari waktu ke waktu sebagai akibat proses geomorfik,
baik yang berasal dari dalam (endogen) ataupun yang berasal dari luar (eksogen)
kulit bumi. Dalam studi geomorfologi dewasa ini,
dipelajari pula bagaimana pemanfaatan dari setiap
bentu-bentuk muka bumi bagi kepentingan kehidupan manusia, yang sering disebut
dengan istilah Geomorfologi Terapan.
Referensi:
Cooke R.M. and Dornkamp
J.C., 1974, Geomorphology in Environmental Management: an Introduction, Oxford,
Clarendon Press
Lobeck A.K., 1939, Geomorphology,
New York and London, Mc Graw-Hill Book Company Inc.
Strahler A., 1969, Introduction
to Physical Geography, 2nd Edition, New York, John Wiley and Sons Inc.
Thornbury W.D., 1969, Principles of Geomorphology, New York, John
Willey and Sons
Verstappen H.Th., 1983, Applied
Geomorphology, Amsterdam, Elsevier Science Publisher
Van Zuidam R.A. and van Zuidam-Cancelado F.I.,
1979, Terrain Analysis and Classification Using Aerial Photograph: A
Geomorphological Approach, International Institut for Aerial Survey and
Earth Sciences (ITC), The Netherlands
0 komentar:
Post a Comment